Memahami Surat Utang Obligasi dari Jenis hingga Kelebihan
Yudhianto Thohirin
•
26 Oktober 2022
Surat utang obligasi adalah salah satu instrumen investasi yang banyak dipilih investor. Meski return atau imbal hasil yang didapat tidaklah setinggi saham, investor bisa melihat adanya keuntungan dengan berinvestasi di obligasi.
Jika kamu baru ingin memulai berinvestasi di obligasi, pelajarilah hal-hal dasar seputar obligasi terlebih dahulu di sini.
Pengertian Utang Obligasi
Apa itu obligasi? Utang obligasi adalah surat berharga yang menyatakan utang pemerintah atau perusahaan kepada investor.
Pemerintah dan perusahaan umumnya menerbitkan obligasi dengan tujuan meminjam uang. Pemerintah membutuhkan biaya untuk membangun sekolah, jalan, atau infrastruktur lainnya. Sementara, perusahaan biasanya menerbitkan surat utang untuk mengembangkan bisnisnya.
Surat utang ini berisi jumlah uang yang akan dibayar pemilik utang dalam periode waktu tertentu. Tidak hanya itu, di dalam surat utang obligasi, pemilik utang juga menyatakan jumlah bunga, atau disebut kupon, secara berkala.
Jika saham memberikan imbal hasil yang tidak pasti, lain halnya dengan obligasi. Investor akan mengetahui jumlah imbal hasil yang akan didapatnya sejak awal membeli obligasi.
Baca juga: Kenali Karakteristik Obligasi Sebelum Membelinya
Karakteristik utang obligasi
Kebanyakan utang obligasi memiliki karakteristik yang sama. Berikut ini adalah karakteristik utang obligasi yang perlu kamu ketahui:
Par value atau nilai nominal
Nilai nominal adalah nilai pokok yang akan diterima pemberi utang ketika jangka waktu obligasi berakhir.
Coupon rate atau tingkat kupon
Tingkat kupon merupakan jumlah bunga yang harus dibayar penerbit kepada pemegang obligasi. Kupon obligasi yang diterima investor sendiri ada dua jenis, yaitu fixed coupon dan floating coupon.
Coupon dates atau tanggal pembayaran kupon
Penerbit utang obligasi juga akan menyatakan tanggal pembayaran kupon obligasi. Sebenarnya, kupon ini bisa dibayarkan dalam periode waktu kapan saja. Namun, umumnya penerbit membayarkan kupon obligasi tiap semester atau setengah tahun.
Maturity date atau jangka waktu obligasi
Di akhir jangka waktu obligasi, pemilik utang akan membayar nilai pokok obligasi kepada investor. Maturity date atau jangka waktu obligasi ini bisa menentukan jumlah keuntungan yang akan didapat investor.
Baca juga: Pengertian Obligasi dan Kelebihannya Dalam Investasi
Jenis Utang Obligasi
Surat utang obligasi tersedia dalam beberapa jenis. Berikut ini adalah empat jenis utang obligasi yang harus kamu pahami sebelum mulai berinvestasi:
1. Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbit
Berdasarkan penerbitnya, surat utang obligasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
- Corporate Bonds. Obligasi ini dikeluarkan oleh perusahaan swasta atau BUMN. Perusahaan besar biasanya membutuhkan pendanaan yang juga besar. Nah, menawarkan obligasi ke pasar akan lebih menguntungkan karena suku bunganya lebih rendah.
- Government Bonds. Sesuai namanya, obligasi ini dikeluarkan oleh pemerintah pusat. Indonesia memiliki jenis obligasi ini, yang dinamakan Obligasi Ritel Indonesia atau ORI. Obligasi ini diterbitkan di Indonesia satu tahun sekali.
- Municipal Bonds. Jenis obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah daerah. Umumnya, tujuan penerbitan municipal bonds adalah untuk membiayai pembangunan daerah.
2. Jenis Obligasi Berdasarkan Nominal
Jika dilihat dari nilainya, obligasi dapat dibagi menjadi dua jenis, antara lain:
- Obligasi Konvensional. Jenis obligasi ini memiliki nilai yang sangat besar. Nilainya bisa mencapai satu milyar rupiah per slot.
- Obligasi Ritel. Berbeda dari obligasi konvensional, jenis obligasi ini bisa dibeli dengan harga terjangkau. Misalnya saja, mulai dari satu juta rupiah.
Baca juga: Mengenal Fungsi OJK untuk Konsumen dan Lembaga Keuangan
3. Jenis Obligasi Berdasarkan Kupon
Setiap obligasi menawarkan tingkat kupon yang berbeda. Berdasarkan nilai kupon yang diberikan, obligasi terbagi menjadi empat jenis, yaitu:
- Zero Coupon Bonds. Jenis obligasi ini tidak memberikan kupon kepada investor. Namun, biasanya penerbit obligasi akan memberikan diskon saat pembelian. Jadi, keuntungan akan didapat investor dari selisih nilai nominal di akhir jangka waktu obligasi dengan nilai pembelian.
- Obligasi Kupon. Obligasi ini akan memberikan kupon kepada investor dalam jangka waktu tertentu, sesuai kesepakatan antara penerbit dan pemegang obligasi sebelumnya.
- Obligasi Fixed Coupon. Jenis obligasi fixed coupon berarti investor akan menerima jumlah bunga yang sama setiap jangka waktu tertentu. Jumlah bunga yang diterima ini sesuai dengan kesepakatan di awal.
- Obligasi Floating Coupon. Di obligasi ini, investor akan menerima persentase bunga yang berbeda di tiap periode pembayaran. Besar kecilnya bunga ini mengikuti suku bunga di Bank Indonesia.
4. Jenis Obligasi Berdasarkan Imbal Hasil
Obligasi juga bisa dibagi berdasarkan return atau imbal hasilnya, yaitu:
- Obligasi Konvensional. Jenis ini merupakan jenis obligasi yang umum ditemui. Penerbit obligasi akan mendapatkan pinjaman dari investor, lalu mengembalikan uangnya disertai bunga atau imbal hasil dalam periode waktu tertentu.
- Obligasi Syariah. Berbeda dari obligasi konvensional, jenis obligasi ini memberikan return atau imbal hasil dalam bentuk uang sewa. Nilai uang sewa tersebut dihitung berdasarkan prinsip islam, tanpa mengandung unsur riba.
Baca juga: Perbedaan Saham dan Obligasi yang Perlu Diketahui
Kelebihan dan kekurangan investasi di obligasi
Sama seperti instrumen investasi lainnya, surat utang obligasi juga memiliki pro dan kontranya sendiri. Berikut ini adalah keuntungan berinvestasi di obligasi:
- Obligasi adalah instrumen investasi safe-haven. Artinya, instrumen ini dinilai minim risiko karena tidak akan terpengaruh ketika terjadi ketidakpastian ekonomi atau politik. Apalagi jika kamu memiliki surat utang negara.
- Obligasi memberikan return atau imbal hasil yang stabil dan dapat diprediksi karena sudah diinfokan di awal. Hal ini berbeda dari saham yang memberikan return berubah-ubah.
- Obligasi memiliki suku bunga kompetitif. Suku bunga yang diberikan obligasi umumnya bahkan lebih tinggi dibanding suku bunga deposito.
- Obligasi bisa diperjualbelikan. Surat utang obligasi adalah aset yang likuid. Kamu bisa menjualnya dengan harga lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan.
- Obligasi bisa dijadikan agunan atau jaminan. Kamu bisa menggunakan surat utang yang dimiliki untuk mengambil pinjaman di bank.
Baca juga: Surat Perjanjian Investasi, Jenis, Contoh, dan Manfaatnya
Obligasi pun memiliki sejumlah kekurangan, antara lain:
- Obligasi memberikan return atau imbal hasil yang lebih rendah dibanding instrumen investasi lain, seperti saham.
- Obligasi memiliki risiko likuiditas. Artinya, surat utang obligasi yang dimiliki bisa saja sulit dijual kembali di pasar sekunder. Hal ini terjadi ketika surat utang tersebut kurang diminati.
- Obligasi memiliki risiko default atau gagal bayar. Biasanya, risiko ini mungkin terjadi jika kamu membeli obligasi korporasi.
- Obligasi memiliki risiko maturitas atau jatuh tempo. Risiko ini pun umumnya terjadi pada obligasi korporasi. Semakin lama waktu jatuh tempo suatu obligasi, tingkat ketidakpastian pun akan semakin tinggi. Pasalnya, bisa saja perusahaan tersebut bangkrut sebelum jatuh tempo.