Minggu, 14 Mei 2023

Marketplace

 Di era digital saat ini, marketplace adalah platform yang sangat berperan bagi banyak orang untuk melakukan jual beli sekaligus menjalankan bisnis online?

Bisa dibilang, marketplace adalah tempat di mana kamu bisa menemukan berbagai kebutuhan produk maupun jasa dari beragam toko.

Namun yang menjadi pertanyaan, apa perbedaan e-commerce dan marketplace? Untuk mengetahui jawaban tersebut, yuk simak pembahasan seputar apa itu marketplace, jenis-jenis, hingga contohnya berikut ini.

Apa itu Marketplace?

Marketplace adalah situs yang menerapkan konsep pasar tradisional dan dikemas secara online.

Website marketplace berperan sebagai pihak ketiga yang menjembatani antara penjual dan pembeli dengan menyediakan tempat berjualan dan layanan pembayaran. 

Sampai di sini, dapat dipahami bahwa marketplace adalah situs atau platform yang digunakan untuk transaksi jual beli pada berbagai toko online. 

Perbedaan E-Commerce dan Marketplace

Meskipun seringkali dianggap sama, ternyata e-commerce dan marketplace adalah hal yang berbeda, lho.

Berdasarkan definisinya, e-commerce merupakan aktivitas jual beli yang dilakukan secara online. 

Penjualan barang hanya dilakukan melalui sebuah situs dan tidak dijual pada banyak toko seperti marketplace.

E-commerce merupakan website yang berdiri sendiri serta umumnya hanya menjual produk milik brand tersebut. 

Sedangkan marketplace adalah tempat yang menjual berbagai produk dan terdiri dari berbagai toko serta penjual. 

Menjual barang melalui e-commerce membuat kamu lebih mandiri karena perlu menyediakan website, mengelola pemasaran di media sosial, serta berhubungan langsung dengan konsumen.

Meskipun demikian, mengelola e-commerce akan mendatangkan banyak keuntungan daripada berjualan lewat marketplace. Apalagi jika kamu memiliki brand sendiri.

Beberapa contoh brand yang sudah sukses membangun e-commerce mereka seperti, Gramedia, Erigo Store, Kalani, Babyzania, dan masih banyak lainnya.

Terdapat beberapa perbedaan e-commerce dan marketplace dari berbagai hal, di antaranya:

1. Biaya Pembuatan

Jika kamu berminat untuk mengelola e-commerce sebagai platform jual beli, diperlukan investasi untuk membangun website beserta pemeliharaannya. 

Sedangkan apabila menjual barang melalui marketplace, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya pendaftaran. Investasi akan diperlukan jika kamu ingin menambahkan fitur, seperti iklan.

2. Produk

E-commerce biasanya digunakan sebagai platform untuk menjual barang dari sebuah merek yang memiliki brand awareness tinggi.

Sedangkan marketplace adalah tempat menjual barang-barang umum, seperti grosir pakaian dan kebutuhan sehari-hari.

3. Promosi

Promosi yang dilakukan untuk e-commerce dan marketplace tentu berbeda. Kamu dapat mengatur strategi pemasaran sendiri jika memiliki e-commerce. 

Sedangkan promosi pada marketplace adalah salah satu hal yang ditetapkan, kamu perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk menawarkan barang di platform tersebut. 

4. Transaksi

Marketplace adalah tempat di mana kamu dapat menemukan berbagai barang, produk, atau jasa yang ditawarkan oleh toko. 

Proses transaksi sepenuhnya diatur oleh pihak marketplace. Sedangkan pada e-commerce, jual beli dapat diatur sendiri dari pemilik atau website. 

Selain itu, e-commerce juga bersifat fleksibel karena dapat disesuaikan dengan kebutuhan pemiliknya. 

Jenis-jenis Marketplace

Hubungan kerjasama marketplace di Indonesia umumnya terdiri dari dua jenis, yaitu marketplace murni dan konsinyasi. Penjelasan detail tentang keduanya, yaitu:

1. Marketplace Murni

Marketplace murni merupakan situs jual beli yang menerapkan sistem kerjasama, lengkap beserta fitur penjualan dan sistem pembayaran.

Penjual dapat mengatur deskripsi dan foto produknya sendiri. Pembeli juga bisa melakukan tawar-menawar pada barang yang diinginkan.

Contoh marketplace dengan jenis kerjasama ini adalah Shopee, Lazada, Amazon, dan Tokopedia.

2. Marketplace Konsinyasi

Selanjutnya, marketplace jenis konsinyasi berjalan dengan sistem seperti titip barang.

Penjual yang melakukan kerjasama cukup menyediakan produk beserta detail informasinya kepada pihak marketplace. 

Pihak marketplace akan mengurus seluruh penjualan produk dan melengkapi kebutuhan toko, mulai dari foto hingga pengirimannya.

Beberapa contoh marketplace yang menerapkan sistem ini seperti Zalora dan Berrybenka.

Manfaat Berbisnis di Marketplace

Marketplace adalah versi digital dari departement store yang menyediakan berbagai kebutuhan sehari-hari. 

Terdapat berbagai manfaat yang dapat kamu peroleh dari keberadaan marketplace, di antaranya:

1. Terdapat berbagai toko dan penjual yang menyediakan banyak kebutuhan kamu, mulai dari barang primer, sekunder, hingga tersier.

2. Pendaftaran akunnya gratis, namun dapat menambahkan biaya untuk menggunakan fitur tambahan.

3. Sistem promosi telah diatur oleh pihak marketplace. 

4. Sistem jual beli telah ditetapkan oleh pihak marketplace dan tidak perlu membuat panduan untuk calon pembeli.

Contoh Marketplace Terbesar di Indonesia dan Dunia

Perkembangan marketplace di Indonesia maupun di dunia sangat pesat. Begitu pula dengan persaingannya yang semakin ketat. 

Berikut contoh marketplace terbesar di Indonesia dan dunia, antara lain:

1. Shopee

Sejak tahun 2015, marketplace asal Singapura ini telah menguasai pasar Asia Tenggara.

Shopee merupakan salah satu marketplace terbesar di Indonesia yang memiliki pengunjung mencapai 75.000.000 setiap bulannya.

Kegiatan promosi kreatif dan melibatkan banyak artis papan atas membuat Shopee semakin terkenal serta memiliki banyak pengguna.

2. Tokopedia

Tokopedia menjadi salah satu marketplace Indonesia yang memiliki predikat startup unicorn.

Marketplace ini mendapatkan dukungan penuh dari Softbank serta Sequoia Capital, perusahaan modal ventura teknologi di Amerika.

Jumlah kunjungan pelanggan di marketplace ini menduduki peringkat pertama, yaitu sebesar 137.200.900. Jadi, tertarikkah kamu untuk berjualan atau dropship di Tokopedia?

3. Bukalapak

Setelah Tokopedia, marketplace ini juga dinobatkan sebagai startup unicorn yang memiliki pengunjung sebesar 115.256.600 setiap bulannya.

Jumlah visitor yang cukup tinggi tersebut pun membuat para seller dan pelakon dropship di Bukalapak bisa meraih keuntungan yang menggiurkan.

Bahkan kamu dapat memperoleh jaminan penambahan finansial untuk mengelola toko apabila bergabung menjadi merchant di Bukalapak.

4. Lazada

Pada awal tahun 2018, Lazada merupakan marketplace yang memiliki pengunjung terbanyak. 

Kamu pun bisa memanfaatkan platform ini untuk menambah penghasilan, misalnya dengan menjadi dropship di Lazada.

5. Blibli

Blibli merupakan marketplace yang didirikan PT. Global Digital yang masih menjadi bagian dari Djarum Group.

Meskipun menduduki posisi kelima di Indonesia, eksistensi marketplace ini masih tetap bertahan di Indonesia.

6. Amazon

Marketplace ini merupakan salah satu yang terbesar dan terpopuler. Didirikan pada tahun 1995, Amazon menjadi pioneer marketplace dunia.

Amazon.com Inc memutuskan untuk meninggalkan pasar China pada tahun 2018 karena peraturan pemerintahan China yang melarang penjualan barang palsu. 

7. Alibaba

Marketplace ini memiliki fokus pada bisnis di bidang penjualan produk China ke luar negeri dalam jumlah besar.

Nilai valuasi dari Alibaba hingga saat ini terus meningkat dan masih menjadi salah satu yang paling populer di dunia.

Itu dia penjelasan mengenai pengertian, manfaat, contoh hingga perbedaan e-commerce dan marketplace.

Bisa disimpulkan bahwa marketplace adalah bentuk department store dari sebuah bisnis namun dalam versi digital.

https://crewdible.com/edukasi/topik/marketplace/marketplace-adalah