Jumat, 12 Mei 2023

Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

 

Cara Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang Secara Mudah

Jurnal penutup perusahaan dagang pada dasarnya adalah salah satu bagian dari jenis jurnal akuntansi. Di dalam jurnal ini akan berkaitan dengan akun pendapatan, akun beban, akun prive, dan ikhtisar laba rugi. Untuk itu, setiap perusahaan dagang harus mengetahui cara membuat jurnal penutup perusahaan dagang.

Sederhananya, jurnal penutup adalah pencatatan di dalam jurnal yang harus menutup akun itu sendiri dengan berbagai siklus tahapan akuntansi, yang mana salah satunya adalah jurnal penyesuaian.

Tujuan dari dilakukan pencatatan jurnal penutup perusahaan dagang ini adalah untuk bisa mengakhiri proses pencatatan dalam periode waktu tertentu. Nantinya juga Anda bisa mempersiapkan berbagai akun lainnya yang akan digunakan pada periode selanjutnya.

Pengertian Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Pada siklus akuntansi terakhir, proses penutupan akun ini dilakukan dengan menggunakan ayat jurnal penutup. Pengertian dari jurnal penutup adalah kegiatan untuk melakukan penjurnalan dan penutupan proses siklus akuntansi.

Sehingga untuk periode selanjutnya nanti, Anda bisa melakukan persiapan berbagai akun yang nantinya akan Anda gunakan untuk membuat jurnal laporan keuangan.

Baca juga: Jurnal Eliminasi Konsolidasi: Pengertian dan Peran Pentingnya Untuk Laporan Keuangan

Tujuan Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Beberapa tujuan dalam membuat jurnal penutup perusahaan dagang adalah sebagai berikut:

  1. Menutup saldo perkiraan agar bisa menjadi nol (0)
  2. Menghitung saldo akun modal sesuai dengan kondisi yang terjadi pada akhir periode agar saldo tersebut sama seperti yang terdapat di dalam laporan neraca.
  3. Mempermudah proses pemisahan transaksi akun pendapatan dan beban pada periode saat ini dengan periode yang akan datang.
  4. Mempersiapkan laporan neraca awal untuk periode waktu selanjutnya.
  5. Mempermudah proses kegiatan audit bila memang diperlukan.
  6. Menampilkan suatu informasi keuangan perusahaan pasca dibuatnya jurnal penutup, seperti informasi kewajiban, harta, dan juga ekuitas.

Baca juga: Jurnal Eliminasi Konsolidasi: Pengertian Dan Perannya Untuk Perusahaan

Metode Dalam Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang

Untuk mengetahui cara membuat jurnal penutup perusahaan dagang, terdapat dua metode yang bisa Anda lakukan, yakni metode periodik dan metode perpetual. Berikut ini adalah penjelasan dari kedua metode tersebut.

1. Pencatatan Metode Periodik

Metode periodik adalah metode yang banyak digunakan oleh perusahaan dagang yang menawarkan produk barang dengan harga terjangkau. Umumnya, metode ini digunakan pada akhir periode.

Namun, kekurangan menggunakan metode ini adalah Anda sebagai pemilik usaha tidak bisa mengetahui jumlah barang persediaan Anda dalam kurun waktu tertentu.

Kenapa begitu? Karena metode ini tidak mempunyai pencatatan transaksi pembelian barang di debit ataupun transaksi penjualan barang dalam posisi kredit.

Selain itu, perhitungan jumlah persediaan umumnya hanya bisa dilakukan dengan menyesuaikan jumlah barang yang tersedia saja melalui proses perhitungan fisik dalam setiap periodenya.

Metode ini bahkan akan sangat sulit untuk diterapkan pada perusahaan berskala besar, karena bisnis tersebut mempunyai proses persediaan barang dengan arus keluar masuk barang yang cukup tinggi.

Jadi, membuat jurnal penutup dengan menggunakan metode periodik dilakukan saat ada transaksi pembelian dan penjualan, yakni akun pembelian yang didebit dan akun penjualan di posisi kredit.

2. Pencatatan Metode Perpetual

Metode perpetual adalah metode yang digunakan oleh perusahaan dagang dengan harga produk yang cenderung cukup mahal. Metode ini harus dilakukan secara detail dan terus menerus setiap terjadi transaksi.

Untuk itu, pencatatan yang dilakukan dengan menggunakan metode ini akan terlihat lebih detail dan rumit, tapi jumlah persediaan barang Anda bisa diketahui dengan baik.

Selain itu, metode ini juga memiliki tingkat akurasi yang lebih tinggi daripada metode periodik. Transaksi pembelian nantinya akan tercatat di dalam akun persediaan secara debit. Semenatara itu, kegiatan penjualan akan tercatat sebagai persediaan dengan harga pokok yang dikredit.

Baca juga: Mengenal Macam-Macam Jurnal Akuntansi dalam Pengelolaan Keuangan

Tahapan Cara Membuat Jurnal Penutup Pada Perusahaan Dagang

Terdapat setidaknya empat tahapan untuk mengetahui cara membuat jurnal penutup. Berikut ini adalah cara dan contoh pembuatannya.

1. Menutup Akun Pendapatan Pada Saldo Kredit

Tahap pertama dalam mengetahui cara membuat jurnal penutup adalah dengan menutup akun yang di saldo secara kredit, seperti penjualan atau pendapatan atas akun ikhtisar laba rugi.

Contohnya, jurnal penutup PT ABC mempunyai penjualan sebanyak Rp 287.000.000, selain itu PT ABC juga memperoleh pendapatan sewa sebanyak Rp 25.000.000. Nah, catatan jurnal di tanggal 31 Desember 2020-nya adalah sebagai berikut:

Dr. Pendapatan Penjualan Rp287.000.000

Dr. Pendapatan Sewa Rp25.000.000

Cr. Ikhtisar Laba Rugi Rp312.000.000

2. Menutup Akun Beban Pada Saldo Debit

Tahap selanjutnya adalah menutup akun beban pada saldo yang didebit. Umumnya, beban ini termasuk retur dan potongan penjualan, diskon penjualan, ongkos kirim, harga pokok penjualan, dan beban lainnya atas ikhtisar laba rugi.

Berikut ini adalah contoh jurnal penutup perusahaan dagang:

Cara Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang Secara Mudah

3. Menutup Saldo Akun Ikhtisar Laba Rugi

Selanjutnya, karena Anda sudah menutup saldo akun ikhtisar laba rugi, itu artinya Anda akan menutup akun modal pemilik. Terdapat dua tahap kemungkinan di dalamnya. Agar lebih jelas lagi, Anda bisa membaca contoh soal di bawah ini.

Jika PT ABC mendapatkan keuntungan, maka pencatatan akun ikhtisar laba rugi akan berada pada posisi debit.

Dr. Ikhtisar Laba Rugi Rp 95.200.000

Cr. Modal Pemilik Rp 95.200.000

Tapi jika PT ABC mengalami kerugian, maka pencatatan akun ikhtisar laba ruginya berada dalam posisi kredit.

Dr. Modal Pemilik Rp 95.200.000

Cr. Ikhtisar Laba Rugi Rp 95.200.000

4. Menutup Akun Prive (Penarikan) Bagi Pemilik

Dalam tahap terakhir ini, Anda harus menutup akun penarikan modal pemilik. Berikut ini adalah contohnya.

Dr. Modal Rp 27.000.000

Cr. Prive Rp 27.000.000

Bila Anda sudah melakukan keempat tahap jurnal penutupan di atas, maka hal selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah memposting dua ayat jurnal pendapatan dan beban untuk mendapatkan saldo laba bersih. Contohnya seperti gambar di bawah ini:

Cara Membuat Jurnal Penutup Perusahaan Dagang Secara Mudah

Baca juga: Contoh Jurnal Khusus Penjualan dan Penjelasan Lengkapnya

Penutup

Demikianlah cara membuat jurnal penutup perusahaan dagang dari kami, lengkap dengan pengertian, jenis, dan contohnya.

https://accurate.id/akuntansi/cara-membuat-jurnal-penutup/