Mulai banyak perusahaan mulai memahami pentingnya membuat laporan keuangan dengan terperinci. Salah satu metode dalam menyusun laporan keuangan adalah dengan metode neraca lajur. Penggunaan neraca lajur akan mempermudah penyusunan laporan keuangan manual.
Neraca lajur merupakan alat bantu bagi para profesional di bidang keuangan untuk melacak informasi penting dalam proses penyusunan laporan keuangan. Neraca lajur merinci berbagai tahapan siklus akuntansi.
Karena itu, memahami definisi dan membuat neraca lajur akan menjadi kunci bagi seorang akuntan. Bahkan, jika kamu adalah seorang pemilik bisnis yang menggunakan pencatatan pembukuan manual, penting sekali untuk mempelajari cara menyusun neraca lajur untuk membuat laporan keuangan yang rapi dan akurat.
Meskipun neraca lajur erat kaitannya dengan laporan keuangan perusahaan, namun, sayangnya, neraca lajur bukanlah laporan keuangan yang resmi. Neraca lajur hanya sumber untuk membuat laporan keuangan itu sendiri.
Neraca lajur akan sangat bermanfaat jika digunakan oleh perusahaan-perusahaan berskala besar, baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Alasannya, dalam sebuah perusahaan berskala besar, neraca lajur bisa memudahkan dalam melakukan rekap data keuangan.
Sementara itu, neraca lajur tidak terlalu banyak dibutuhkan bagi perusahaan berskala kecil menengah (UMKM). Alasannya, komponen laporan keuangan yang dimiliki oleh UMKM tidak terlalu banyak. Perusahaan cukup menggunakan metode neraca saldo dalam menyusun laporan keuangan.
Baca Juga: Contoh Neraca Saldo Untuk Pebisnis Pemula
Coba kamu bayangkan, tanpa neraca lajur, ratusan bahkan ribuan data transaksi keuangan dalam satu periode akan sangat berantakan. Hasilnya, para akuntan pekerjaannya akan kesulitan dan tambah memakan waktu dalam menyusun laporan keuangan.
Karena itu, tujuan utama keberadaan neraca lajur adalah untuk membantu akuntan mempermudah menyeimbangkan antara pemasukan dan pengeluaran yang dimiliki oleh perusahaan.
Neraca lajur terdiri atas banyak kolom. Dalam praktiknya, kolom-kolom pada neraca lajur terdiri dari lima bagian pokok:
- neraca saldo,
- penyesuaian,
- neraca saldo setelah penyesuaian,
- laporan perhitungan laba-rugi,
- neraca
Baca Juga: Cara Membuat Neraca Saldo yang Tepat secara Bisnis
Tujuan Neraca Lajur
Secara umum, tujuan neraca lajur adalah untuk menjadi landasan dalam memeriksa sebuah rekening buku besar yang telah disesuaikan.
Berikut beberapa tujuan menyusun neraca lajur:
- Untuk mempermudah dalam penyusunan laporan keuangan.
- Untuk melihat perkiraan atau potensi yang akan terjadi dalam kegiatan operasional perusahaan. Hal ini akan membantu pihak manajemen dalam mengendalikan setiap rupiah pengeluaran perusahaan.
- Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo yang sudah disesuaikan. Hal ini merupakan persiapan sebelum menyusun laporan keuangan yang resmi.
- Untuk mempermudah mencari kekeliruan atau kesalahan yang mungkin tanpa sadar dilakukan dalam membuat jurnal penyesuaian.
Baca Juga: Definisi, Cara Membuat, dan Contoh Jurnal Penyesuaian Bisnis
Fungsi Neraca Lajur
Untuk menyusun laporan keuangan, banyak data akuntansi yang perlu dikumpulkan dan digolongkan. Oleh sebab itu, neraca lajur memainkan peranan penting dalam kegiatan manajemen keuangan perusahaan.
Berikut beberapa fungsi neraca lajur yang perlu kamu ketahui:
Fungsi Neraca Lajur #1 – Meringkas Data dalam Pencatatan Keuangan
Saat melakukan pencatatan keuangan sebuah perusahan, kamu pastinya akan mengelompokkan data berupa akun atau transaksi keuangan. Dengan memanfaatkan neraca lajur, data keuangan yang cenderung ribet dan jelimet akan lebih mudah untuk dilihat. Hingga akhirnya data keuangan bisa disusun dengan rapi dan terorganisasi dengan baik.
Memiliki data keuangan yang ringkas dan rapi tentunya sangat menyenangkan. Data yang rapi akan memudahkan ketika akan mencari informasi terkait transaksi keuangan yang dibutuhkan tanpa proses panjang.
Fungsi Neraca Lajur #2 – Membantu dalam Pemeriksaan Ulang Data
Dalam segala hal, aktivitas check and recheck sangat diperlukan. Begitu pula dalam penyusunan laporan keuangan. Sebab, sangat mudah terjadi kesalahan dalam pencatatan keuangan. Kesalahan-kesalahan tersebut terjadi karena berbagai hal, namun dua di antaranya adalah karena kesalahan manusia (human error) atau kesalahan dari perangkat lunak (software) akuntansi yang digunakan.
Karena itu, fungsi kedua dari neraca lajur yaitu untuk melakukan pemeriksaan ulang data. Seorang akuntan dalam bekerja pasti akan membutuhkan beberapa kali proses pengecekan dalam menyusun laporan keuangan. Mereka akan memeriksa ulang setiap data yang ada pada pencatatan sebelumnya menggunakan neraca lajur.
Dengan menggunakan neraca lajur, maka proses pemeriksaan data dapat dilakukan sehingga terhindar dari kesalahan pencatatan keuangan.
Fungsi Neraca Lajur #3 – Mendukung Proses Penyusunan Laporan Keuangan
Neraca lajur merupakan alat bantu dalam proses pembuatan laporan keuangan. Data keuangan yang sudah dimasukkan ke dalam neraca lajur biasanya sudah mencakup seluruh data yang dibutuhkan dalam menyusun laporan keuangan.
Jika neraca lajur digunakan dengan tepat, maka pastinya akan sangat memudahkan dan menghemat waktu dalam menyusun laporan keuangan.
Fungsi Neraca Lajur #4 – Menjadi Prosedur Pencatatan Keuangan
Fungsi neraca lajur berikutnya adalah untuk menunjukkan prosedur pencatatan keuangan yang telah dijalankan oleh perusahaan benar-benar berjalan. Sehingga, hal ini akan menunjukkan kepada publik bahwa perusahaan telah menjalankan proses mencatat dan mengelola keuangan dengan baik.
Dari neraca lajur yang baik, maka akan didapatkan laporan keuangan yang baik pula. Otomatis, kredibilitas perusahaan akan ikut meningkat.
Baca juga: Mari Belajar Analisis Rasio Keuangan!
Contoh Neraca Lajur
Kita semua sudah mengetahui bahwa neraca lajur dibuat dengan bagan tabel. Setiap tabel memiliki kolom dengan keterangan nama rekening perkiraan, penyesuaian, neraca saldo setelah penyesuaian, neraca, hingga laba rugi.
Masih bingung? Berikut penjelasannya:
- Kolom nama rekening perkiraan berisi nama seluruh kode akun yang sudah disusun.
- Kolom neraca saldo berisi informasi yang sama dengan yang tercantum pada laporan neraca saldo.
- Kolom penyesuaian memuat jurnal-jurnal penyesuaian yang telah dibuat dan akan menyesuaikan jika terjadi perkiraan baru yang timbul.
- Kolom neraca saldo setelah penyesuaian berisi informasi semua saldo yang akan terlihat pada laporan keuangan.
- Kolom neraca memuat semua perkiraan riil. Kolom ini sangat penting untuk melihat jika masih ada kesalahan atau ketidaksesuaian saat menyusun neraca saldo.
- Kolom laba rugi berisi semua nominal-nominal yang merupakan perkiraan yang akan dikelompokkan ke dalam laporan perhitungan rugi-laba. Dalam kolom ini, debit dan kredit dalam kolom laba-rugi dijumlahkan.
Jenis-Jenis Neraca Lajur
Sebelum memulai langkah-langkah menyusun neraca lajur, kita perlu mengetahui tentang jenis-jenis neraca lajur. Kamu dapat menggunakan jenis-jenis neraca lajur ini tergantung pada kebutuhan. Berikut adalah beberapa jenis neraca lajur perusahaan dagang maupun perusahaan jasa:
1. Neraca Lajur Umum
Neraca lajur umum biasa digunakan untuk menganalisis saldo di akun yang berbeda. Jenis neraca ini biasanya berisi empat hingga enam kolom, tergantung pada kebutuhan. Neraca lajur ini umumnya terdiri atas:
- Kolom neraca saldo (debit dan kredit)
- Kolom rugi/laba
- Kolom neraca (debit dan kredit)
2. Neraca Lajur Terperinci
Sesuai dengan namanya, jenis neraca lajur ini berisi lebih banyak perincian atau informasi. Kolom-kolomnya terdiri atas:
- Kolom neraca saldo (debit dan kredit)
- Kolom penyesuaian
- Kolom rugi/laba
- Kolom neraca akhir
Neraca lajur ini juga seringkali menyertakan halaman pendukung untuk menjelaskan item tertentu, contohnya:
- Piutang dan daftar hutang dagang
- Daftar pengeluaran produksi
- Daftar premi asuransi
3. Neraca Lajur Audit
Neraca yang juga dikenal sebagai Audit Spreadsheet Review adalah neraca yang digunakan untuk menyiapkan laporan keuangan perusahaan. Selain itu, fungsinya juga untuk memverifikasi keakuratan informasi akuntansi. Jumlah kolom pada neraca ini bervariasi, tergantung pada tuntutan masing-masing perusahaan.
4. Neraca Lajur 12 Kolom
Neraca lajur 12 kolom, atau neraca lajur 6 kolom berganda, atau neraca percobaan yang diperpanjang, digunakan untuk meneliti laba dan rugi suatu perusahaan. Biasanya, perusahaan yang memiliki pemegang saham bersama akan menggunakan jenis neraca lajur jenis ini.
Kolom dalam neraca lajur 12 kolom terdiri atas:
- Kolom neraca saldo (debit dan kredit)
- Kolom penyesuaian
- Kolom rugi/laba
- Kolom neraca saldo disesuaikan
- Kolom laporan modal (debit dan kredit)
- Kolom neraca (debit dan kredit)
Langkah-Langkah Menyusun Neraca Lajur
Setelah mengetahui jenis-jenis neraca lajur, mari mempelajari langkah-langkah dalam menyusunnya.
1. Tentukan format neraca lajur yang sesuai
Pada umumnya, neraca lajur terdiri dari 8 kolom. Bagilah kolom menjadi dua, kemudian tuliskan di masing-masing sebagai Debit dan Kredit. Di bagian atas kolom, tuliskan pula “Nama Perusahaan”, “Neraca Lajur”, dan “Periode Penyusunan”.
2. Masukkan nomor dan nama akun
Kemudian, masukkan akun-akun beserta jumlah saldo perkiraan. Karena jumlahnya sangat banyak, sering terjadi kesalahan pada tahapan ini. Jadi pastikan kamu memasukkannya secara hati-hati dan teliti. Bila perlu, selalu lakukan pengecekan ulang.
3. Masukkan jurnal penyesuaian
Data yang dibutuhkan untuk memasukkan data jurnal penyesuaian diperoleh dari data aset perusahaan yang mengalami penyusutan. Misalnya, peralatan untuk operasional seperti furnitur, komputer, dan lain-lain.
4. Masukkan data ke neraca saldo setelah penyesuaian
Pada langkah ini, kamu perlu menambahkan atau mengurangi dari data neraca saldo dan penyesuaian jurnal. Hasilnya akan dimasukkan ke kolom neraca saldo setelah penyesuaian. Dalam langkah ketiga ini, pastikan kedua kolom berjumlah seimbang (balance).
5. Masukkan data di neraca dan laba-rugi
Berdasarkan angka dari neraca saldo setelah penyesuaian, maka masukkan akun pendapatan dan beban ke kolom laporan laba rugi. Jumlahkan saldo jurnal penyesuaian sampai ditemukan angka yang seimbang (balance) di kedua kolom.
6. Jumlahkan kolom Laba-Rugi
Setelah menjumlahkan seluruh saldo debet dan kredit pada kolom laba rugi, kamu akan menemukan hasil berupa selisih antara pendapatan dan beban.
Jika jumlah kolom kredit lebih besar, artinya perusahaan mengalami keuntungan. Sebaliknya, jika jumlah debet lebih besar, artinya perusahaan mengalami kerugian.
Melalui penjabaran di atas, kamu pasti masih bingung dengan cara membuat neraca lajur. Oleh karena itu, berikut contoh dalam menyusunnya.
Diketahui, neraca saldo sebuah perusahaan jasa fotografi yang isinya adalah sebagai berikut.
Setelah mengetahui jumlah neraca saldo, diketahui pula informasi-informasi keuangan perusahaan.
- Tarif premi asuransi sejumlah Rp500.000,- per bulan.
- Perlengkapan tersisa di gudang sampai dengan 31 Januari 2022 sebesar Rp6.000.000,-. Berdasarkan Neraca Saldo, nilai perlengkapan adalah Rp7.500.000,-. Maka beban perlengkapannya adalah 1.500.000,-.
- Penyusutan peralatan sebesar Rp1.500.000 per bulan.
- Bunga yang harus dibayar atas utang wesel per 31 Januari 2022 adalah sebesar Rp1.000.000,-.
Berdasarkan jurnal penyesuaian yang sudah dibuat sebelumnya, maka berikut menyusun neraca lajurnya:
Kesimpulan
Neraca lajur merupakan alat bantu untuk mengetahui informasi secara jelas tentang keadaan laporan keuangan suatu perusahaan. Neraca lajur dapat menjadi acuan dalam pengambilan keputusan oleh perusahaan. Dengan membuat neraca lajur, kamu bisa mengelola keuangan perusahaan dengan lebih mudah dan terstruktur.
Tidak ada perbedaan antara neraca lajur perusahaan dagang maupun perusahaan jasa. Meskipun demikian, ada jenis-jenis neraca lajur yang bisa dipilih, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi dari masing-masing perusahaan.
Melihat langkah-langkah menyusun neraca lajur, prosesnya memang sedikit rumit dan memakan waktu. Sebagai solusi, kamu bisa menggunakan aplikasi majoo untuk proses pencatatan dan pembuatan laporan keuangan yang lebih mudah dan lebih praktis.
https://majoo.id/solusi/detail/neraca-lajur-1