Jumat, 12 Mei 2023

Piutang Usaha

 Istilah piutang tentunya bukan hal yang asing dalam kamus pembukuan atau akuntansi. Istilah ini sering digunakan dalam neraca atau arus kas perusahaan.

Dalam menjalankan bisnisnya, ada beberapa istilah yang akrab disebutkan berkaitan dengan keuangan perusahaan.

Contohnya piutang, utang, kas, neraca, kedit, debit, dan masih banyak lagi.

Sebagai pebisnis, kamu perlu mengenali arti dari istilah-istilah dalam keuangan. Terutama bagi kamu yang bergerak dalam bidang jasa pembukuan atau akuntan.

Memahami istilah-istilah tersebut dapat membantumu mengelola bisnis dengan baik.

Secara sederhana, piutang usaha adalah tuntutan kepada pihak lain dalam bentuk uang, barang, atau jasa.

Baca Juga: 5 Manfaat Ghost Shopping bagi Bisnis, Apa Saja?

Ketika kamu menjual barang secara kredit kepada pelanggan, kamu tidak langsung menerima uangnya secara utuh. Hal inilah yang disebut piutang.

Untuk memahami lebih lanjut tentang pengertian piutang usaha, jenis piutang, dan contohnya simak penjelasan berikut ini ya!

Piutang Usaha Adalah Aktiva Lancar

piutang usaha adalah
(Foto form kredit. Sumber: Freepik.com)

Pengertian piutang usaha dapat diibaratkan ketika kamu memiliki warung, kemudian ada pelanggan yang membeli gula dan kopi dengan mengutang.

Artinya, kamu menjual gula dan kopi secara kredit karena kamu tidak menerima uangnya langsung.

Namun, dalam catatan penjualan kamu tetap menulisnya sebagai pendapatan meskipun belum menerima uangnya. Hal inilah yang disebut sebagai piutang.

Nilai penjualan barang akan tetap dihitung sebagai pemasukan atau aset lancar meskipun belum dilunasi oleh pembeli.

Menurut Investopedia, piutang usaha adalah saldo uang yang muncul karena perusahaan menjual barang atau jasa, namun belum dibayar oleh pelanggan.

Piutang usaha adalah bagian dari neraca usaha dan ditulis sebagai aset lancar.

Piutang usaha adalah sejumlah uang yang terutang oleh pelanggan untuk pembelian yang dilakukan secara kredit.

Piutang mengacu pada faktur terutang yang dimiliki perusahaan. Artinya, perusahaan berhak menerima sejumlah uang karena telah menjual produk atau layanan.

Piutang usaha adalah bentuk dari penjualan secara kredit, yang mana memiliki beberapa persyaratan seperti tanggal jatuh tempo pembayaran yang relatif singkat.

Piutang usaha dicatat sebagai aset, sebab adanya kewajiban bagi pelanggan untuk membayarnya.

Baca Juga: Mengenal Tugas dan Fungsi Call Center dalam Perusahaan

Tujuan Piutang Usaha

Piutang Usaha: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
(Foto negosiasi usaha: Freepik.com)

Menjual produk secara kredit penting untuk kesuksesan perusahaan. Sebab, tidak semua pembeli memiliki uang uang cukup untuk membeli semua kebutuhan hariannya secara tunai.

Memberikan pembeli kesempatan untuk memperoleh barang kebutuhannya dengan membayarnya nanti dapat menarik pelanggan baru dan menciptakan pola bisnis yang berulang.

Tak sedikit pembeli yang mempunyai cukup uang namun lebih memilih kredit.

Sebab, umumnya membeli secara kredit menjadikan pembeli dapat menggunakan sebagian uangnya untuk kebutuhan lain.

Tanggal jatuh tempo pembayaran biasanya dalam hitungan bulan.

Jadi, menyediakan penjualan barang secara kredit dapat membuka peluang penjualan yang lebih besar dan mempertahankan retensi pelanggan.

Baca Juga: 7 Cara Mempromosikan Produk Melalui Media Sosial

Manfaat Piutang Usaha Bagi Perusahaan

Piutang Usaha: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
(Foto perhitungan modal: Freepik.com)

Menurut Chron, ada beberapa manfaat piutang usaha bagi perusahaan. Piutang usaha adalah kredit yang diberikan kepada pelanggan, manfaat piutang usaha yaitu:

  • Menghasilkan pendapatan, sebab sumber pendapatan pada dasarnya berupa uang tunai dan kredit. Mendapatkan uang tunai di awal memang menguntungkan, namun piutang dapat lebih mendorong banyak penjualan. Pembeli dapat melakukan transaksi meskipun belum memiliki cukup uang.
  • Piutang usaha adalah aset lancar terbesar bagi perusahaan. Aset lancar jatuh tempo dalam waktu 12 bulan, artinya perusahaan yang menjual barang secara kredit sama artinya dengan berinvestasi di masa depan. Sebab, biasanya penjualan barang kredit memiliki bunga. Selisih antara bunga dan harga asli menjadi keuntungan lain bagi perusahaan.

Manfaat lainnya yaitu piutang usaha adalah aspek penting dari analisis fundamental bisnis.

Piutang adalah aset lancar, sehingga bisa digunakan untuk mengukur likuiditas atau kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya.

Baca Juga: Senang Menyendiri? Ini 7 Pekerjaan yang Cocok untuk Introvert dan Bergaji Tinggi

Jenis-Jenis Piutang

Piutang Usaha: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
(Foto jenis piutang: Freepik.com)

Setelah mengetahui pengertian dan manfaat dari piutang usaha, kamu perlu membedakan beberapa jenis piutang.

Apa saja jenis-jenis piutang usaha? Berikut penjelasannya.

1. Piutang

Piutang biasanya terjadi karena penjualan secara kredit. Artinya, saldo piutang adalah besaran pendapatan yang akan diterima oleh penjual sesuai dengan kesepakatan jual-beli.

Biasanya, jangka waktu pembayaran kredit relatif singkat, hanya dalam hitungan bulan.

2. Piutang Catatan

Piutang catatan mirip dengan konsep piutang secara umum, tetapi bedanya terletak pada waktu pinjaman dan bunganya.

Jenis piutang ini akan melibatkan surat perjanjian yang biasanya dilunasi dalam 2-3 bulan. Tidak ada bunga yang dikenakan, kecuali peminjam meminta perpanjangan waktu.

3. Piutang Lainnya

Jenis piutang ini sangat beragam, karena bisa mencakup piutang bunga, piutang gaji, uang muka karyawan, dan pajak.

Jenis piutang ini biasanya ditulis secara terpisah dalam neraca perusahaan.

Selain itu, selalu ada kemungkinan dimana peminjam atau pihak yang terutang tidak mampu melunasi utangnya.

Jika hal ini terjadi, perusahaan pemberi kredit dapat menerima pengurangan pajak jika utang dihapuskan.

Baca Juga: Kenali Manfaat BEP Beserta Pengertian dan Rumusnya

Cara Meningkatkan Piutang

Piutang Usaha: Pengertian, Jenis, dan Fungsinya
(Foto credit check: Freepik.com)

Sebelum mencoba memberikan opsi kredit kepada pelanggan, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan dalam meningkatkan piutang.

Dirangkum dari Live Plan, simak penjelasannya berikut ini ya!

1. Tawarkan Diskon

Untuk meningkatkan piutang usaha, kamu bisa memberikan diskon pada produkmu. Misalnya, pembeli akan mendapat potongan harga jika membeli barang secara kredit.

Selain itu, kamu juga bisa memberikan diskon jika pembeli membayar utang lebih awal.

Secara berkala, kamu juga bisa mempertimbangkan untuk memberikan kredit tanpa bukan. Cara ini bisa meningkatkan piutang usahamu.

2. Memberlakukan Denda

Untuk menjaga aset lancarmu, kamu bisa memberlakukan denda jika peminjam tidak membayar utang tepat waktu.

Besaran denda bisa kamu sepakati di awal ketika melakukan perjanjian jual beli dengan pembeli. Denda bisa menjaga kelancaran piutangmu.

3. Pembiayaan Piutang

Jika kamu khawatir pelanggan tidak dapat melunasi utang tepat waktu, kamu bisa bekerjasama dengan pembiayaan piutang.

Nantinya, faktur pembelian piutang bisa kamu ajukan ke perusahaan pembiayaan.

Kamu akan mendapatkan 80-90% dari faktur piutang secara tunai. Selanjutnya, pembeli akan membayar utangnya ke perusahaan pembiayaan dan kamu akan mendapatkan sisanya.

Baca Juga: Contoh Surat Penagihan Utang dan Cara Membuatnya

4. Manfaatkan Platform Piutang

Alih-alih menghabiskan waktu untuk menagih utang, kamu bisa bekerjasama dengan layanan atau platform penagih piutang.

Dengan begitu, kamu tidak perlu repot menagih utang. Sebab platform ini yang akan mengingatkan pelangganmu untuk membayar utangnya.

Itulah beberapa penjelasan tentang piutang usaha. Jadi, piutang usaha adalah aset lancar dari penjualan produk secara kredit.  

https://store.sirclo.com/blog/piutang-usaha/