Pengertian Jurnal Penyesuaian, Fungsi, Cara Membuat, dan Contoh Soal
Jurnal penyesuaian merupakan salah satu dokumen yang penting dalam penyusunan laporan keuangan. Berikut ini adalah penjelasan DailySocial.id terkait jurnal penyesuaian.
Pengertian Jurnal Penyesuaian, Fungsi, Cara Membuat, dan Contoh Soal | Nataliya Vaitkevich
Jurnal penyesuaian adalah salah satu tahap pembukuan pada akuntansi dan merupakan dokumen yang membantu proses penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan dalam perusahaan perlu dilaporkan setiap akhir periode keuangan seperti tiap akhir bulan, tiap kuartal, serta tiap tahun.
Laporan keuangan akan sangat penting pada perusahaan karena dokumen ini akan berpengaruh pada setiap stakeholder –pemegang kepentingan seperti investor dan pekerja– yang ada di dalam perusahaan.
Jurnal penyesuaian akan menjadi suatu sarana untuk mencocokkan berbagai kesalahan input yang sebelumnya dilakukan ketika menyusun buku besar. Selain itu, jurnal umum pun berfungsi untuk menyesuaikan beberapa akun seperti beban atau pendapatan yang belum diakui pada periode akuntansi tertentu. Nah, sebenarnya apakah jurnal penyesuaian ini?
Pengertian Jurnal Penyesuaian, Fungsi, Cara Membuat, dan Contoh Soal
Jurnal penyesuaian merupakan salah satu dokumen yang penting dalam penyusunan laporan keuangan. Berikut ini adalah penjelasan DailySocial.id terkait pengertian, fungsi, cara membuat, dan contoh soal mengenai jurnal penyesuaian.
Pengertian Jurnal Penyesuaian
Menurut Weygandt, J. J dkk (2019), jurnal penyesuaian adalah jurnal yang memiliki fungsi agar pendapatan yang semestinya telah diperoleh perusahaan tercatat pada periode yang seharusnya, juga agar beban yang dimiliki perusahaan dihitung pada periode yang semestinya.
Pencatatan pada jurnal penyesuaian merupakan salah satu tahap penting dalam akuntansi karena dengan jurnal ini, pencatatan trial balance menjadi up to date dan komplet. Weygandt, J. J dkk (2019) mengungkapkan bahwa adanya pencatatan yang tidak komplet ini dimungkinkan karena di antaranya sebagai berikut:
- Suatu akun tertentu tidak tercatat secara harian karena tidak akan efisien jika dicatat demikian. Pada misalnya yaitu pencatatan bertambah dan berkurangnya produk pada inventory dan pemerolehan gaji karyawan.
- Sebagian beban yang dimiliki perusahaan habis dengan berlalunya waktu. Misalnya sewa bangunan dan asuransi
- Perusahaan mungkin memiliki barang yang belum dicatat. Pada misalnya ada tagihan layanan yang tidak dapat diterima sampai periode pencatatan berikutnya.
Jurnal Penyesuaian biasanya akan dibuat oleh perusahaan setiap kali perusahaan akan menyusun laporan keuangan.
Fungsi Jurnal Penyesuaian
Selain memiliki fungsi utama untuk menyesuaikan berbagai transaksi yang ada pada buku besar, jurnal penyesuaian juga memiliki beberapa fungsi lain. Nah, untuk itu, mari simak pembahasan lebih detail terkait fungsi dari jurnal penyesuaian berikut:
- Fungsi pertama dari jurnal penyesuaian adalah untuk menentukan akun pendapatan dan akun beban dengan penyesuaian yang terjadi selama periode akuntansi. Dengan begitu akun nominal tersebut (pendapatan dan beban) akan memiliki nilai yang up to date.
- Untuk menyesuaikan pencatatan akun perlengkapan yang memiliki masa habis pakai
- Menghitung penyusutan atau depresiasi nilai dari akun aktiva tetap yang terjadi selama periode berjalan.
- Melakukan pencatatan atas akun beban yang sudah lewat jatuh tempo atau ketika dia digolongkan sebagai piutang beban yang perlu dibayar di muka
- Perusahaan dapat menyesuaikan pembayaran utang beban di mana perusahaan telah menggunakan jasa namun belum membayar jasa tersebut.
- Mengetahui nilai akun yang ada di buku besar, dengan begitu pelaporan laporan keuangan pun menjadi lebih mudah
- Dengan jurnal penyesuaian, kita dapat mengetahui nilai riil dari suatu aset atau akun lainnya karena berlalunya waktu. Pada misalnya perusahaan dapat mengetahui nilai aset setelah adanya depresiasi (penyusutan).
Cara Membuat dan Contoh Soal Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian biasanya akan dibuat setelah adanya neraca saldo yang belum disesuaikan. Setelah membuat neraca saldo tersebut, kamu perlu untuk melakukan analisis pada setiap akun yang perlu untuk disesuaikan.
Untuk memudahkan, kamu perlu untuk menelusuri transaksi terkait dengan akun yang perlu disesuaikan. Nah, setelahnya kamu tinggal menyusun jurnal dengan menghitung perubahan-perubahan yang ada pada akun tersebut.
Apa saja sebenarnya akun-akun yang perlu untuk disesuaikan? Berikut ini adalah akun-akun yang biasanya ada pada jurnal penyesuaian beserta dengan contoh soal dan pencatatannya.
Beban Dibayar di Muka
Salah satu akun yang perlu disesuaikan pada akhir periode akuntansi adalah beban dibayar di muka. Walaupun namanya diawali dengan “beban”, beban dibayar di muka merupakan salah satu akun yang termasuk pada golongan aset atau aktiva. Hal ini terjadi karena beban –seperti asuransi, sewa, dsb– ini dibayarkan dahulu sebelum kita menikmati manfaat yang melekat pada beban tersebut.
Nah, seiring berjalannya waktu, manfaat dari pembayaran di muka ini akan hilang dan akun beban dibayar di muka perlu untuk disesuaikan ke akun dengan golongan beban. Dengan jurnal penyesuaian, kamu dimungkinkan untuk menghitung nilai riil dari aset yang kamu miliki. Berikut adalah contoh soal mengenai akun beban dibayar di muka:
Pada neraca saldo, terdapat akun sewa dibayar di muka senilai Rp4000.000,00. Pada akhir periode pencatatan, akun sewa dibayar di muka tersebut ternyata tinggal Rp3000.000,00. Dengan penghitungan ini kita mengetahui bahwa saldo senilai Rp1000.000,00 perlu disesuaikan ke beban sewa. Berikut pencatatannya.
Tanggal | Keterangan Akun | Ref | Debit | Kredit |
31 Des 2021 | Beban Sewa | Rp1000.000,00 | ||
Asuransi dibayar di muka | Rp1000.000,00 |
Perlengkapan
Perlengkapan merupakan akun yang termasuk golongan aktiva atau harta atau dapat juga disebut aset. Benda yang termasuk pada akun perlengkapan ini adalah barang yang dibeli untuk kebutuhan operasional perusahaan –namun tidak dijual kembali– dan memiliki masa pemakaian kurang dari satu tahun.
Pada akhir periode pencatatan akuntansi, akun perlengkapan perlu untuk disesuaikan untuk mengetahui nilai riil dari suatu perlengkapan. Penghitungan akun perlengkapan biasanya dilakukan dengan menghitung sisa perlengkapan yang masih ada secara fisik. Berikut ini adalah contoh soal untuk jurnal penyesuaian akun perlengkapan.
Akun perlengkapan pada suatu perusahaan memiliki saldo sejumlah Rp5.000.000,00. Setelah akhir periode akuntansi, ternyata perlengkapan tinggal memiliki nilai Rp3.300.000,00. Dengan begitu, saldo perlengkapan senilai Rp1.700.000,00 perlu disesuaikan pada akun beban perlengkapan. Di bawah ini adalah pencatatannya.
Tanggal | Keterangan Akun | Ref | Debit | Kredit |
31 Des 2021 | Beban Perlengkapan | Rp1.700.000,00 | ||
Perlengkapan | Rp1.700.000,00 |
Piutang Pendapatan
Akun yang perlu untuk disesuaikan pada akhir periode pencatatan akuntansi selanjutnya adalah piutang pendapatan. Piutang pendapatan adalah akun di mana perusahaan memiliki suatu pendapatan yang telah menjadi hak mereka, namun pendapatan itu belum diterima secara lunas oleh perusahaan.
Pencatatan jurnal penyesuaian pada transaksi ini contoh soalnya adalah berikut ini.
Perusahaan X melakukan penjualan produk jasa secara kredit senilai Rp5.000.000,00. Dengan begitu perusahaan perlu untuk menambahkan Rp5.000.000,00 sebagai piutang beban. Pencatatannya adalah berikut ini.
Tanggal | Keterangan Akun | Ref | Debit | Kredit |
31 Des 2021 | Piutang Pendapatan | Rp5.000.000,00 | ||
Pendapatan Jasa | Rp5.000.000,00 |
Pendapatan Diterima di Muka
Selanjutnya, akun yang perlu untuk disesuaikan lainnya adalah pendapatan diterima di muka. Akun pendapatan diterima di muka ini terjadi ketika konsumen melakukan pembayaran dulu, namun belum mendapatkan jasa atau barang yang telah menjadi hak mereka.
Bagi sisi perusahaan, pendapatan diterima di muka ini diakui sebagai suatu utang bukan sebagai “pendapatan”. Hal ini karena perusahaan masih memiliki kewajiban dalam memenuhi pesanan dari konsumen.
Nah, jurnal penyesuaian dibutuhkan ketika perusahaan telah memenuhi sebagian maupun keseluruhan dari kewajiban mereka ini. Nantinya, jumlah pendapatan diterima di muka akan diakui sebagai pendapatan jasa setelah perusahaan menunaikan utangnya melalui jurnal penyesuaian. Berikut ini adalah contoh soal dan pencatatan untuk akun pendapatan diterima di muka.
Perusahaan Y memiliki suatu saldo akun pendapatan diterima di muka senilai Rp8.000.000,00. Saat akhir periode akuntansi ternyata perusahaan telah melunasi jasa pada konsumen senilai Rp3.500.000,00. Dengan begitu perusahaan masih memiliki utang pendapatan senilai Rp4.500.000,00.
Tanggal | Keterangan Akun | Ref | Debit | Kredit |
31 Des 2021 | Pendapatan Diterima di Muka | Rp3.500.000,00 | ||
Pendapatan Jasa | Rp3.500.000,00 |
Depresiasi Peralatan
Hal lain yang perlu untuk diperiksa dalam penyusunan jurnal penyesuaian adalah peralatan perusahaan. Peralatan didefinisikan sebagai benda yang dibeli oleh perusahaan untuk tidak dijual kembali dan memiliki masa pakai lebih dari satu tahun.
Penyusutan pada peralatan perlu dicatat pada akhir periode pencatatan agar perusahaan mengetahui nilai riil dari peralatan. Berikut ini adalah contoh soal terkait penyusutan peralatan. Perusahaan Z memiliki peralatan yang nilainya menyusut sebesar Rp2000.000,00 dari yang sebelumnya bernilai Rp5000.000,00. Dengan ini berarti peralatan masih memiliki nilasi sebesar Rp3.000.000,00. Pencatatan kasus ini adalah sebagai berikut.
Tanggal | Keterangan Akun | Ref | Debit | Kredit |
31 Des 2021 | Beban Penyusutan Peralatan | Rp2.000.000,00 | ||
Akumulasi Penyusutan Peralatan | Rp2.000.000,00 |
Jurnal penyesuaian membantu penyesuaian laporan keuangan menjadi lebih akurat. Melalui jurnal ini, perusahaan dapat melakukan penyesuaian atas akun seperti pendapatan dan beban dengan nilai yang riil dan up to date.
Nah, itu tadi adalah pembahasan seputar jurnal penyesuaian dalam akuntansi. Semoga artikel ini membantu kamu dalam pencatatan salah satu jurnal ini ya!
Referensi:
Weygandt, J. J., Kieso, D. E., Kimmel, P. D., Trenholm, B., Warren, V., & Novak, L. (2019). Accounting Principles, Volume 2. John Wiley & Sons.